Tumpahan Minyak di Pantai Tuban Dibersihkan
Selasa, 25 Agustus 2015, 18:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tumpahan minyak yang mencemari perairan Tuban, Jawa Timur berasal dari pipa minyak yang bocor milik Joint Operating Body-Pertamina Petrochina East Java (JOB-PPEJ). Pihak perusahaan mengakui pipa yang bocor ditanam di dalam laut yang berada sekitar 1 kilometer dari Pantai Palang.
"Iya, memang kemarin pagi ada laporan kebocoran pipa bawah laut dari Palang ke FSO (kapal tangker Cinta Natomas) sekitar 1 km dari pantai," tegas Field Manager JOB-PPEJ Junizar dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8).
"Iya, memang kemarin pagi ada laporan kebocoran pipa bawah laut dari Palang ke FSO (kapal tangker Cinta Natomas) sekitar 1 km dari pantai," tegas Field Manager JOB-PPEJ Junizar dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8).
Menurut dia, beberapa jam setelah mendapat laporan itu, pihak JOB-PPEJ menghentikan pemompaan. "Sejak dilaporkan kami melokalisasi dan menanggulangi tumpahan minyak tersebut. Produksi tetap berjalan terus ditampung di tanki CPA Mudi," ujarnya.
Central Prossesing Area (CPA) operator JOB-PPEJ ada di Desa Mudi Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Pipa penyaluran di jalur darat dari CPA ke kapal tangker Cinta Natomas melewati Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Palang, sekitar 36 km.
Di sepanjang pantai itu pula, terlihat butiran-butiran pasir berwarna coklat, sedangkan sebagian lagi masih berupa minyak mentah dalam bentuk cair. Tumpahan minyak itu sebagian menempel di tali tambang perahu nelayan.
Seorang nelayan dari Desa Kradenan, Tono mengungkapkan, tumpahan minyak mengotori pasir putih pantai sejak Kamis sore. "Saya juga melihat tumpahan itu di tengah laut saat saya mencari ikan," kata Tono.
Central Prossesing Area (CPA) operator JOB-PPEJ ada di Desa Mudi Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Pipa penyaluran di jalur darat dari CPA ke kapal tangker Cinta Natomas melewati Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Palang, sekitar 36 km.
Di sepanjang pantai itu pula, terlihat butiran-butiran pasir berwarna coklat, sedangkan sebagian lagi masih berupa minyak mentah dalam bentuk cair. Tumpahan minyak itu sebagian menempel di tali tambang perahu nelayan.
Seorang nelayan dari Desa Kradenan, Tono mengungkapkan, tumpahan minyak mengotori pasir putih pantai sejak Kamis sore. "Saya juga melihat tumpahan itu di tengah laut saat saya mencari ikan," kata Tono.
Sementara itu, Operation Director Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia, Yodi Satya, mengatakan, JOB PPEJ mengambil langkah cepat dengan menutup jalur pipa yang bocor.
"Kita melakukan penanggulangn minyak dan bekerja dibawah supervisi JOB-PPEJ menanggulangi tumpahan minyak di pantai. Langkahnya dengan menggunakan peralatan penanggulangan tumpahan minyak, seperti onshore oil boom dan onshore oil skimmer untuk lokalisasi dan mengambil tumpahan minyak di pantai," katanya.